JAWABAN SOAL UAS
Mata
kuliah : Inovasi pembelajaran
Dosen
pengampu : Ipin
Arifin M,Pd
Disusun
Oleh :
Hestie
Agustin AL (14111610019)
Biologi
A/6
KEMENTERIAN
AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI
CIREBON
2014
1.
Inovasi
pembelajran biologi yang akan digunakan jika saya menjadi guru biologi adalah
menggunakaan inovasi pembelajaran biologi yang menarik yang mempu mebuat siswa
itu aktif dan berikir lebih kritis, saya dapat menngunakan inovasi pembelaaran
yaitu dengan menggunakan pembelajaran menggunakan video pembelajran menggunakan
video, ini akan saya kolaborasikan menggunakan model pembelajran Sains
Teknologi Masyarakat dimana model pembeajaran ini yaitu model pembelajaran yang menggunakan
isu-isu yang sedang berkembang dimasyarakat, dengan hal ini siswa dituntut
untuk dapat berfikir kritis dan dapat mengaplikasikan konsep biologi dengan
kehidupan sehari-hari. Sehinnga siswa lebih cepat menyerap inti dari materi
yang diberikan oleh guru.
2.
Masalah utama
dalam pembelajaran pada pendidikan diindonesia adalah masih rendahnya daya
serap peserta didik. Untuk dari itu dibutuhkan inovasi pembelajaran yang dapat
membuat siswa lebih berfikir aktif. Inovasi pembelajaran yang dapat diterapkan
dalam pembelajaran diindonesia agar tidak
ketinggalan dengan negara lain yaitu dapat menggunakan inovasi
pembelajaran berbasis teknologi, seperti penggunaan video ini yang membuat
siswa mampu berfikir lebih aktif dan dapat menalarkan materi pembelajaran lebih
luas sehinnga daya serap untuk materi lebih baik.
RANCANGAN
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Identitas : SMAN I CIREBON
Mata
pelajaran : IPA
Kelas
. Semester : XI / Semester 2
Materi
Pokok : Sistem Regulasi
Sub
Materi Pokok : Sistem Saraf
Alokasi
waktu : 25 menit
A. KOMPETENSI
DASAR DAN INDIKATOR
1.1.Mengagumi
keteraturan dan kompleksitas ciptaan tuhan tentang struktur dan fungsi sel,
jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada makhluk hidup
Indikator:
1) Mengagumi
sistem saraf sebagai ciptaan tuhan yang mampu mengendalikan semua proses yang
ada didalam tubuh
2.1.Berperilaku
ilmiah : teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,
dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan
pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama,
cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam
setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan didalam kelas /
laboratoriun maupun diluar kelas / laboratorium
Indikator :
1) Memiliki
rasa ingin tahu
2) Menunjukkan
rasa tekun dan disiplin dalam belajar.
3.10.
Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem
koordinasi dan mengaitkannya dengan proses koordinasi sehingga dapat
menjelaskan peran saraf dan hormon dalam mekanisme koordinasi dan regulasi
serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem koordinasi manusia
melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
Indikator :
1) Mendefinisikan
arti dari sistem saraf
2) Mengklasifikasikan
pembagian sistem saraf
3) Menjelaskan
cara kerja gerak refleks dan gerak sadar
4) Menghubungkan
mekanisme kerja saraf simpatis dan parasimpatis
5) Menjelaskan
mekanisme kerja sistem saraf
6) Menemukan
perbedaan antara sistem saraf pusat dengan sistem saraf tepi
7) Menyimpulkan
materi sistem saraf
4.11.
Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi saraf dan
hormon pada sistem koordinasi yang disebabkan oleh senyawa psikotoprika yang
menyebabkan gangguan sistem koordinasi manusia dan melakukan kampanye anti
narkoba pada berbagai media
Indikator :
1) Mengilustrasikan
gerak sadar dan gerak tak sadar
2) Mengumpulkan
data berupa ciri-ciri orang yang terkena kelainan pada struktur dan fungsi
saraf
3) Mendemostrasikan
bahayanya orang yang terkena oleh senyawa psikotropika
B. TUJUAN
PEMBELAJARAN
Setelah
guru menyampaikan materi tentang sistem saraf melaui metode ceramah dan
pembelajaran berbasis ICT di harapkan siswa mampu :
1. Mendefinisikan
arti dari sistem saraf
2. Mengklasifikasikan
pembagian sistem saraf
3. Menjelaskan
cara kerja gerak refleks dan gerak sadar
4. Menghubungkan
mekanisme kerja saraf simpatis dan parasimpatis
5. Menjelaskan
mekanisme kerja sistem saraf
6. Menemukan
perbedaan antara sistem saraf pusat dengan sistem saraf tepi
7. Menyimpulkan
materi sistem saraf
C. MATERI
PEMBELAJARAN
SISTEM
SARAF
Sistem saraf adalah sistem
organ pada hewan yang terdiri atas serabut saraf yang tersusun atas sel-sel
saraf yang saling terhubung dan
esensial untuk persepsi sensoris indrawi, aktivitas motorik volunter dan
involunter organ atau jaringan tubuh, dan homeostasis berbagai proses
fisiologis tubuh. Sistem saraf merupakan jaringan paling rumit dan paling
penting karena terdiri dari jutaan sel saraf (neuron) yang saling terhubung dan
vital untuk perkembangan bahasa, pikiran dan ingatan. Satuan kerja utama dalam
sistem saraf adalah neuron yang diikat oleh sel-sel
glia.
1.
Sel Saraf (Neuron)
Jaringan
saraf tersusun atas sel-sel yang mempunyai bentuk khusus. Sel-sel tersebut
dinamakan neuron dan neuroglia. Kedua sel tersebut
ibarat pasangan tak terpisahkan yang menyusun jaringan saraf. Jika ada sel
neuron, pasti sel neuroglia akan menyertai. Adapun sel neuroglia berfungsi
memberikan nutrisi dan bahan-bahan lain yang digunakan untuk kehidupan neuron.
Neuron memiliki kemampuan sebagai konduktivitas (penghantar) dan eksistabilitas
(dapat dirangsang, serta memiliki kemampuan merespon rangsangan dengan sangat
baik. Neuron terdiri dari tiga bagian yang berbeda satu dengan yang lain, yaitu
sebagai berikut:
a.
Badan Sel (Perikarion)
Bagian sel
menyimpan inti sel (nukleus) dan anak inti (nukleolus), berjumlah satu atau
lebih yang dikelilingi sitoplasma granuler. Dalam sitoplasma badan sel juga
terdapat badan Nissl yang merupakan modifikasi dari retikum endoplasma kasar.
Badan Nissl mengandung protein yang digunakan untuk mengganti protein yang
habis. Selama metabolisme, protein ini juga bermanfaat untuk pertumbuhan
neuron. Jika badan sel rusak, maka serabut-serabut neuron akan mati.
b.
Dendrit
Merupakan
tonjolan sitoplasma dari bagian badan sel. Fungsi dendrit ini adalah untuk
meneruskan rangsang dari organ penerima rangsang (reseptor) menuju ke badan
sel.
c.
Akson
Akson sering
disebut juga neurit. Bagian ini merupakan tonjolan sitoplasma yang panjang dan
berfungsi untuk meneruskan impuls saraf yang berupa informasi berita
dari badan sel. Akson memiliki bagian-bagian yang spesifik, yaitu sebagai
berikut.
1)
Neurofibril, merupakan bagian terdalam dari akson yang
berupa serabutserabut halus. Bagian-bagian inilah yang memiliki tugas pokok
untuk meneruskan implus.
2)
Selubung Mielin, merupakan bagian
paling luar dari akson yang berfungsi untuk melindungi akson. Selain
itu, bagian ini pulalah yang memberikan nutrisi dan bahan-bahan yang diperlukan
untuk mempertahankan kegiatan dari akson.
3)
Nodus Ranvier, merupakan bagian akson yang menyempit
dan tidak dilapisi selubung mielin. perhatikan Gambar berikut :

Gambar 1.1
Sel Saraf
2. Macam-Macam
Neuron
Dilihat dari struktur dan fungsinya, sel saraf
(neuron) dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a.
Neuron Sensorik
Sel saraf ini sangat berhubungan
erat dengan alat indra, sehingga disebut juga saraf indra. Fungsi saraf ini
adalah untuk menerima rangsang dari alat indra kemudian meneruskan impuls sarat
ke pusat saraf, yaitu otak atau sumsum tulang belakang.
b.
Neuron Motorik
Struktur neuron motor ini, yaitu
pada bagian ujung dendritnya dihubungkan dengan ujung akson yang berhubungan
langsung dengan bagian efektor, yaitu otot maupun kelenjar. Neuron motor ini
berfungsi untuk meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke otot dan kelenjar
yang akan melakukan respon tubuh. Impuls secara langsung berjalan dari neuron
sensori ke neuron motor.
c.
Interneuron (Neuron Asosiasi)
Interneuron ini merupakan sel saraf
penyusun sistem saraf pusat, fungsinya untuk meneruskan impuls saraf dari
neuron sensori ke neuron motor. Struktur interneuron ini, yaitu bagian ujung
dendritnya dihubungkan langsung dengan ujung akson dari sel saraf yang lain.
3. Mekanisme
Jalannya Impuls
a.
Impuls Dihantarkan Melalui Sel Saraf
Impuls dapat diteruskan dan mengalir melalui sel saraf
yang disebabkan adanya perbedaan potensial listrik yang disebut dengan polarisasi.
Muatan listrik di luar membran sel saraf adalah positif sedang muatan yang di
luar adalah negatif. Apabila sel saraf diberi rangsangan akan mengakibatkan
polarisasi. membran berubah, sehingga polarisasi akan mengalami pembalikan.
Proses pembalikan akan diulang yang menyebabkan rantai reaksi.
b.
Impuls Dihantarkan Lewat Sinaps. Apabila impuls
mengenai tombol sinaps, maka permeabilitas membran prasinapsis terhadap ion
kalsium menjadi meningkat. Ion kalsium kemudian akan masuk, sedangkan gelembung
sinaps akan melepaskan neutransmitter ke celah sinaps. Gelembung sinaps melebur
dengan membran prasinaps. Impuls sampai ke membran postsinaps karena dibawa
oleh neurotransmitter, kemudian neurotransmitter dihidrolisis oleh enzim yang
dihasilkan oleh membran postsinaps.

Gambar 3.1 Mekanisme Jalannya Impuls
4. Susunan
Saraf Manusia
a.
Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat tersusun atas otak dan sumsum tulang
belakang, sistem saraf pusat berarti sebagai pusat koordinasi dari segala aksi
yang harus dilaksanakan. Sistem saraf pusat meliputi:
1)
Otak
Otak manusia terdiri atas bagian kiri dan kanan.
Masing-masing bagian mempunyai tugas tersendiri. Otak kiri mengatur kegiatan
bagian kanan tubuh, sebaliknya otak kanan mengatur kegiatan bagian kiri tubuh.
Otak dibungkus oleh tiga membran pelindung yang disebut meninges. Otak
dibagi menjadi :
a)
Otak Besar, berfungsi sebagai pusat berpikir
(kepandaian), kecerdasan, dan kehendak. Otak besar juga mengendalikan semua
kegiatan yang didasari seperti bergerak, mendengar, melihat, berbicara,
berpikir, dan lain-lain.
b)
Otak Tengah, fungsi utamanya adalah untuk memberikan
impuls antara otak depan dengan otak belakang dan otak dengan mata. Di samping
itu juga berfungsi menjaga keseimbangan.
c)
Otak Belakang, otak belakang terbagi menjadi dua
bagian, yaitu medula oblongata (sumsum lanjutan), fungsi medula oblongata,
antara lain menstimulasi otot-otot antartulang rusuk dan diafragma sehingga
dapat memungkinkan untuk pernapasan; mengkoordinir saraf yang mengatur detak
jatung diameter arteriola, tekanan darah, suhu tubuh, gerakan alat-alat
pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan; mengkoordinir gerak refleks,
misalnya kedipan mata, bersin, bersendawa, dan muntah. Dan serebelum (otak
kecil), Fungsinya adalah untuk mengkoordinasikan kegiatan lokomotor tubuh,
antara lain pengaturan otot, posisi, dan keseimbangan tubuh.
2)
Sumsum tulang belakang
Fungsi sumsum tulang belakang yaitu menghubungkan
sistem saraf tepi ke otak, sebagai pusat dari gerak refleks.
b.
Susunan Saraf Tepi
Susunan saraf tepi terdiri atas serabut saraf otak dan
serabut saraf sumsum tulang belakang (spinal). Sistem saraf tepi terdiri atas
serabut saraf sensorik dan motorik yang membawa impuls saraf menuju ke dan dari
sistem saraf pusat. Sistem saraf tepi dibagi menjadi dua, berdasarkan cara
kerjanya, yaitu sebagai berikut.
1) Sistem Saraf
Sadar, sistem saraf sadar bekerja atas dasar kesadaran dan kemauan kita. Saraf
ini meneruskan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, dan meneruskan
impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot kerangka tubuh. Sistem saraf sadar
terdiri atas 12 pasang saraf kranial, yang keluar dari otak dan 31 pasang saraf
spinal yang keluar dari sumsum tulang belakang 31 pasang saraf spinal.
2) Sistem Saraf
Tak Sadar (Otonom), sistem saraf ini bekerja tanpa disadari, secara otomatis,
dan tidak di bawah kehendak saraf pusat. Sistem saraf otonom ini dibedakan
menjadi dua.
a)
Sistem Saraf Simpatik, fungsi saraf ini terutama untuk
memacu kerja organ tubuh, walaupun ada beberapa yang malah menghambat kerja
organ tubuh.
b)
Sistem Saraf Parasimpatik, saraf ini memiliki fungsi
kerja yang berlawanan jika dibandingkan dengan saraf simpatik.
5. Gerak
Refleks dan Gerak Sadar
Gerak refleks merupakan gerakan yang tidak
kita sadari. Proses gerak ini lebih cepat daripada gerak sadar. Gerak refleks
ini sebenarnya merupakan mekanisme dalam rangka mengelak dari suatu rangsang
yang berbahaya.
Mekanisme gerak refleks adalah dari rangsangan melalui
saraf sensorik tidak menuju ke otak tetapi melalui lengkung refleks. Gerak
refleks berbeda dengan gerak biasa yang kita sadari, terutama adanya perbedaan
impuls dari saraf sensorik yang dikirim ke otak terlebih dahulu dan diolah di
sana, baru kemudian impuls tersebut ditanggapi oleh otak dan hasilnya akan
dibawa oleh saraf motor menuju ke efektor.
6. Sistem saraf
dapat mengalami kelainan-kelainan berikut.
a.
Penyakit Parkinson, penyakit ini biasanya menyerang
orang yang berusia 40 tahun ke atas. Penyakit ini disebabkan karena
berkurangnya neurotransmitter dopanmin pada basal ganglia. Gejala penyakit ini,
yaitu gemetar pada tangan, kaku otot, sehingga sulit bergerak.
b.
Epilepsi, disebabkan karena beberapa hal, antara lain
karena terdapatnya jaringan parut pada otak, tumor, gangguan metabolisme, dan
lain-lain. Epilepsi ditandai dengan kejang-kejang dan hilang kesadaran.
c. Stroke,
dapat dipicu oleh tekanan darah tinggi (hipertensi).
D. METODE
PEMBELAJARAN
Pendekatan : individu dan kelompok
Model : picture and picture.
demonstrasi
Metode : ceramah dan tanya jawab
E. MEDIA,
ALAT, DAN SUMBER BELAJAR
1. Media :
ppt, gambar, video.
2. Alat : infokus,
komputer
3. Sumber
Belajar : buku
cetak
F. KEGIATAN
PEMBELAJARAN
1. Pendahuluan
(5 menit)
a. Guru
memasuki kelas dengan senyum sapa dan salam
b. Siswa
diabsen dan di minta berdoa terlebih dahulu sebelum belajar
c. Siswa
diminta memperhatikan sebuah tayangan video yang berkaitan dengan materi yang
akan diajarkan yaitu sistem saraf
d. Setelah
selesai siswa diminta untuk menjelaskan kira-kira apa tema yang akan dipelajari
berkaitan dengan video yang telah ditayangkan.
e. Guru
menjelaskan tema/judul yang akan dipelajari yaitu SISTEM SARAF serta memaparkan
tujuan pembelajarannya
2. Kegiatan
Inti (15 menit)
a. Eksplorasi
1) Siswa
diminta menjelaskan isi dan maksud dari video yang ditayangkan
2) Siswa
yang mau mengemukakan pendapatnya diberi apresiasi dengan cara membenarkan
pendepatnya
3) Siswa
diberi pertanyaan berupa “apa itu sistem saraf? Dan apa yang kalian ketahui
tentang sistem saraf
4) Siswa
diberi waktu untuk berfikir dan mengemukakan pendapatnya
5) Guru
membenarkan jawaban siswa dan memberi pengutan atas jawaban siswa mengenai
pengertian dan gambaran umum tentang sistem saraf
6) Guru
memberi penekanan kepada siswa dengan cara memberikan motivasi bahwa yang akan
dipelajari ini sangat penting dan bermanfaat
b. Elaborasi
1) Guru
menyampaikan pembelajaran secara keseluruhan tentang materi sistem saraf dengan
bantuan ppt dan gambar-gambar
2) Guru
memaparkan materi tentang pengertian, fungsi, dan struktur sel saraf.
3) Siswa
ditanya apakah mereka dapat mengikuti pembelajarannya dengan baik
4) Guru
melanjutkan materi tentang jenis-jenis sel saraf, mekanisme penghantaran
impuls, dan gerak sadar dan gerak tak sadar
5) Dua
orang siswa diminta mencontohkan dan mempraktikan gerak sadar dan gerak tak
sadar
6) Salah
satu siswa ditunjuk untuk memaparkan mekanisme penghantaran impulsnya apa yang
temannya praktikkan
7) Guru
memberikan apresiasi berupa tepuk tangan dan sanjungan “bagus” kepada siswanya
8) Siswa
dipersilahkan untuk bertanya apabila ada yang belum dipahaminya.
9) Guru
melanjutkan materi tentang pembagian sistem saraf dilihat dari letak kerjanya
dan mengenai perbedaan saraf simpatis dan parasimpatis
c. Konfirmasi
1) Siswa
ditanya apakah mereka memahami materi yang telah disampaikan tersebut
2) Salah
satu siswa diminta untuk menjelaskan kembali tentang mekanisme penghantaran
impuls
3) Guru
memebenarkan dan membahasnya lagi sebagai penguatan
3. Penutup
(5 menit)
a. Siswa
diminta untuk menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan
b. Guru
menyimpulkna kembali pembelajaran yang telah disampaikan
c. Siswa
diberikan tugas rumah untuk mencari penyakit-penyakit yang enyerang pada sistem
saraf dengan gejala yang ditimbulkannya.
d. Guru
menutup pelajaran dengan membaca hamdalah bersama-sama.
G. PENILAIAN
No
|
Aspek yang dinilai
|
Penilaian
|
||
Teknik
|
Bentuk
|
Waktu Penilaian
|
||
1
|
Kognitif
|
·
Non
test
|
·
Pilihan
ganda
|
Contoh:
terlampir
|
·
Tes
lisan
|
·
Uraian
bebas
|
|||
2
|
Afektif
|
·
Diskusi
|
|
|
·
Keberanian
berpendapat
|
|
|||
|
||||
3
|
Psikomotorik
|
·
Pembuatan
charta sistem pencernaan
|
|
|
|
Pedoman penilaian : Nilai maksimal = 100
Nilai
siswa =
X 10 = 


Skor penilaian dan rubrik
No
|
Uraian
|
Skor
|
1
|
Makna dan tata bahasa benar
|
4
|
2
|
Makna benar dan tata bahasa kurang tepat
|
3
|
3
|
Makna dan tata bahasa kurang tepat
|
2
|
4
|
Makna dan tata bahasa salah
|
1
|
5
|
Tidak menjawab
|
0
|
Cirebon,
Maret 2014
Mengetahui
Kepala Sekolah
MAN Buntet Pesantren Guru Mata Pelajaran
Drs. Muhdi M.Pd
Hestie Agustin AL, S.Pd.I
NIP:
NIP:
Lampiran soal
A. Soal
Pilihan Ganda
1. Sel-sel saraf dinamakan.....
a. Neurit c. Akson
b. Neuron d. Dendrit
2. Yang termasuk kedalam susunan saraf pusat adalah.....
a.
Otak dan sumsum tulang belakang
b. Sumsum tulang belakang dan saraf tepi
c. Otak dan saraf otonom
d. Saraf otonom dan saraf tepi
3. Neuron yang dendritnya berhubungan dengan reseptor dan neuritnya
berhubungan dengan neuron lain disebut neuron......
a. Sensorik b. Konektor
c. Motorik d. Asosiasi
4. Jika proses gerak yang diatur oleh saraf sadar maka impuls akan menempuh
jarak…....
a.
Reseptor - neuron sensorik - interneuron -
neuron motorik – efektor
b.
Reseptor - neuron motorik - otak - neuron
sesorik – efektor
c.
Reseptor - neuron motorik - interneuron -
neuron sensorik – efektor
d.
Reseptor - neuron sensorik - otak - neuron
motorik – efektor
5. Dinamakan sel saraf asosiasi karena berfungsi......
a.
Mengirim impuls dari reseptor ke sistem
saraf pusat
b.
Menghubungkan sel saraf sensorik dengan sel
saraf motorik atau sel saraf lainnya dalam sistem saraf pusat
c.
Mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke
otot atau kelenjar
d.
Menyebrangkan impuls dari neuron
prasinapsis ke neuron postsinapsis
B. Essai
1. Jelaskan tiga macam sel saraf (neuron) berdasarkan fungsinya?
2. Bagaimana hubungan antara saraf pusat dengan saraf tepi?
Jawaban
1. Neuron sensorik (aferen) yaitu sel saraf yang berfungsi menghantarkan
impuls dari reseptor, neuron motorik (eferen) yaitu sel saraf yang berfungsi
menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor dan neuron
asosiasi yaitu sel saraf yang berfungsi menghubungkan antar neuron motorik dan
neuron sensorik
2. Sistem saraf pusat dengan sitem saraf tepi sama-sama menghantarkan impuls
akan tetapi sistem saraf tepi yang berfungsi membawa impuls ke dan dari saraf
pusat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar